Wednesday, May 25, 2016

Blow Molding dengan Solidwork

1- 3D BOTTLE

KETENTUAN YANG MENDASARI DESAIN PRODUK
Dalam mendesain Blow Molding , banyak sekali faktor-faktor yang perlu diperhatikan .  Tetapi, untuk teori praktis , bagi anda yang baru memulai  dalam  bidang desain Blow Molding , tak ada salahnya , jika anda bisa mempraktekan secara langsung , dengan tehnologi 3d solid modelling , di mana penerapan secara langsung menggunakan tehnik solid dan beberapa kombinasi penggunaan surface / plane , serta perintah-perintah aplikasi yang sering di manfaatkan . Untuk mempermudah pekerjaan anda , dengan metode  penggunaan  software Solidworks, dari DDS Dasault Systeme . Tentunya andapun dapat mempraktekan pada software untuk 3d solid modelling yang lain , hanya metode , urutan serta perintah-perintah yang digunakan tentunya dapat berbeda , meskipun prinsip dasarnya adalah sama .
PERTAMA , yang perlu kita perhatikan adalah bahan dari produk plastik yang akan direncanakan . Dalam hal ini , di ambil sample dari sebuah desain Jerigen ( Jerycan ) untuk kapasitas 5000 ml ( 5 liter ) isi , yang direncanakan  menggunakan bahan plastik jenis HDPE ( High Density Polyethylene ) .
Berdasarkan karasteristik umum , plastik jenis HDPE , mempunyai faktor penyusutan ( shrinkage ) sebesar 2 % hingga 2.5 % . Dan Berat Jenisnya adalah sebesar 0.000952 gr /mm3 . Dalam software untuk design 3d solid modelling,Solidworks , penggunaan material ini dapat diterapkan dari menu : Material Editor, yang dapat anda temukan pada Area Hirerarki paling atas sebelum  urutan 3 plane dasar ( Top , Front and Side plane ) .
Pastikan pada design anda , untuk bagian neck dan body Jerican , dibuat terpisah , dalam hal ini masing-masing menjadi satu bagian solid ( solid body ) / knit surface ( body surface ) , yang tidak di combine / merge dengan  solid/surfacedari hasil perintah yang lainnya . Ini dimaksudkan , agar pada kalkulasi selanjutnya , sewaktu terjadi perubahan volume , ukuran neck yang sudah pasti tidak mengalami perubahan ( berkaitan dengan penggunaan jenis tutup , yang menggunakan penerapan standarisasi ulir dan diameter tutup plastik – cap / closure  ).

0 - 3D BOTTLE materials
( Jika anda menginginkan sample design 3d Solid  Modelling seperti pada sample latihan anda , silakan inbox atau mengisi data alamat email pada kolom isian comment blog ini , kami akan kirimkan data 3d solid modelling sample ke alamat anda . Untuk pengguna  software selain Solidworks , dapat kami berikan dalam format Parasolid)
KEDUA , Dari 2 karakteristik untuk bahan plastik HDPE tersebut di atas , kita kemudian dapat menentukan , berapa berat bahan plastik yang akan dipergunakan , karena ini akan berpengaruh terhadap volume solid dari design produk , yang dikurangi faktor-faktor lainnya , seperti overflow volume yang diperlukan , volume bahan plastik ( selubung yang membentuk produk dengan ketebalan tertentu ) jugatoleransi yang diperlukan .
Dalam Hal ini , untuk ketentuan volume 5000 ml ( 5 liter ) dari design Jerycan yang kita buat , akan meliputi sebagai berikut :

A. Volume isi
Yaitu Volume isi yang di samakan dengan volume zat cair ( Air ) yang terhitung dengan Berat Jenis = 1 kg / dm3  , yang sama dan sebanding dengan berat volume air sebanyak 1 liter ( 1000 ml / cc ) , atau jika ; 1 dm = 100 mm , maka volumenya adalah sebesar , 100^3 = 1.000.000 mm3 . 
Sebagai acuan dasar , untuk desain Jerican dengan volume  5000 ml / cc  ( 5 liter ) , maka konversi volume dalam mm3 , adalah sebesar ; 5 lt x 1.000.000 mm3 = 5.000.000 mm3 .

B. Volume Overflow
Adalah volume yang diperhitungkan sebagai ruangan bebas yang diperlukan pada saat pengisian , sehingga pada waktu proses pengisian cairan , ruangan yang diperlukan dapat menampung udara yang terdesak karena pengisian , jugapemuaian yang menimbulkan tekanan ( gas-gas yang dihasilkan dari cairan isi ) , sehingga isinya tidak tumpah atau luber , karena adanya ruangan yang lebih , danudara yang terjebak di dalamnya dapat keluar .
Volume ini diperhitungkan berdasarkan prosentase dari volume isi yang diperlukan .nilai 10% dari volume isi ; 5000 ml , diperhitungkan dapat memenuhi ketentuan yang diharapkan . Selain itu , nilai toleransi dalam proses pengisian sebesar 1% hingga 5% ( tergantung dari besar kecilnya volume yang diisikan ) , baik plus atauminus dari volume isi , yang diperhitungkan pula sebagai nilai keamanan pada saat proses pengisian Jerycan , dapat tercover .
Dengan demikian , untuk volume 5.000.000 mm3 , mempunyai nilai overflowsebesar 10% , yaitu ; 5.000.000 mm3 x 10% = 500.000 mm3 , sehingga volume isi ruangan total yang diperlukan , menjadi ;
5.000.000 mm3 + 500.000 mm3 = 5.500.000 mm3 .
Jika pengisian berlangsung mengalami surplus 5% , atau isi  menjadi lebih sebesar ;5.000.000 mm3 x 5% = 250.000 mm3 , maka , ruangan tersisa yang masih mampu menampung udara setelah pengisian, menjadi sebesar ;
5.500.000 mm3 – ( 5.000.000 mm3 + 250.000 mm3 ) = 250.000 mm3.

C. Volume Berat Produk
Adalah Volume daripada berat bahan plastik Jerycan itu sendiri ,  dalam hal ini adalah selubung dari seluruh permukaan Jerycan yang berbahan plastik denganketebalan tertentu . Karena secara prinsip pada design Jerycan tidak perlumendiskripsikan ketebalan permukaan plastik yang bervariatif , dari permukaan luar yang berhubungan langsung dengan Cavity cetakan dengan permukaan dalam yang terkena tiupan ( blowing ) dalam pembentukan , maka , secara rata-rata , ketebalan dapat ditentukan berdasarkan hasil pengetesan yang telah dilakukan , untukketahanan ketebalan material terhadap cracking yang terjadi , yang dijatuhkan pada ketinggian tertentu , untuk masing-masing jenis produk dan bahan plastik  hasil dari blow molding process.
Dalam hal ini , dengan ketebalan rata-rata sebesar 0.65 mm  hingga 0,85 mm untukproduk Jerycan , maka volume plastik yang diperlukan dapat diketahui , berdasarkan perhitungan luasan selubung ( surface ) yang diperlukan , atau dengan program  komputer yang mampu mengkalkulasikan bentuk-bentuk variable dari setiapdesign Jerycan yang dibuat . Selain itu , dengan metode 3d solid modelling , secara praktis , ini dapat kita lakukan terlebih dahu , sebelum kita dapat menentukan , berapa berat bahan plastik yang diperlukan .
Ini sangat mutlak diperlukan , dalam hal kalkulasi penggunaan bahan , terutama pada proses perencanaan produksi yang akan dilakukan , selain berhubungan dengan nilai bahan yang diperlukan , kalkulasi biaya pemakaian bahan , juganilai jual produk , dapat diketahui , meskipun belum dilaksanankan di produksi. Tentunya ini sangat mempercepat kalkulasi marketing dalam menentukan nilai jual produk , atau perencanaan produksi dalam persiapan bahan dan pembiayaan produksi.

0 - 3D BOTTLE property
KETIGA , Dari petunjuk perhitungan tersebut di atas , volume ruangan yang kita perlukan dapat diketahui adalah sebesar 5.500.000 mm3 . Jika hasil design yang kita lakukan ternyata hanya menghasilkan nilai di bawahnya ( lihat pada gambar di atas ,volume yang tercapai dari 3d solid modelling diatas adalah sebesar 5.305.812.07 mm3 ) . Tentunya kita tidak perlu khawatir , karena , dalam design 3d solid modellingkita dapat merubah parameter-parameter dimensinya , sehingga hasilnya dapat proposional .
Selanjutnya , kita dapat melakukan perintah shell terlebih dahulu untuk mengetahuivolume berat produk yang kita rencanakan . Dalam hal ini , antara neck dan body Jerycan dapat anda lakukan combine terlebih dahulu, sehingga kalkulasi dapat terlaksana sekaligus , tapi meskipun begitu , anda dapat pula melakukan eksekusi shellsecara terpisah .
0 - 3D BOTTLE shell 3
Anda dapat memasukan nilai variable ketebalan pada kolom parameter sebesar0.7 mm , nilai ini akan mengasumsikan ketebalan bahan plastik yang direncanakan rata-rata adalah sebesar 0.7 mm , untuk keseluruhan permukaan Jerican . Dan posisi selubung yang terbuka , terletak pada permukaan rata pada neck bagian atas , sebagai ilustrasi lobang pemasukan / pengisian pada Jerycan .
0 - 3D BOTTLE shell
Dari kalkulasi komputer , dihasilkan berat material HDPE yang diperlukan adalah sebesar 123.44 gram ( hasil ini dapat berbeda , untuk beberapa jenis plastik HDPEyang mempunyai berat jenis yang tidak sama ) , dan volumetrik bahan yang dipergunakan adalah sebesar 129.662,25 mm3.
Dari hasil kalkulasi komputer untuk 3d solid modelling ( sebelum proses shell ) , volume total yang tercapai adalah sebesar ; 5.305.812.07 mm3 . dikurangi volume selubung , atau volume bahan plastik sebesar 129.662,25 mm3 , maka volume ruangan menjadi sebesar ;
5.305.812.07 mm3 – 129.662,25 mm3  = 5.176.149,82 mm3 ,
dibandingkan dengan volume isi cairan yang dikehendaki sebesar 5.000.000 mm3 , maka sebenarnya volume design dari Jerycan tersebut sudah lebih , dalam hal ini  ; 
5.176.149,82 mm3   :  5.000.000 mm3 1.035229964 ,  atau senilai 103.52%
Tetapi , berdasarkan ketentuan maksimal volume ruangan untuk Jerican yang harus tercapai , yang harus anda perhatikan adalah sebesar =
100% volume + 10% overflow + 5% vol toleransi  = 115% volume

KELIMA , perbesaran volume diperlukan , dan dapat dilakukan denganmetode skala proposional untuk volume yang terkalkulasi dari designberbanding dengan ketentuan volume yang dikehendaki , yang seharusnya .
Anda dapat mengacu pada ulasan blog kami per bulan Juni 2014 , yang kami upload dengan judul blog sebagai berikut  :
Secara terpisah , kami sudah membuat ulasan sehubungan dengan kalkulasi volumeyang diperlukan dalam pembuatan  design Jerycan / botol .

KEENAM , Setelah langkah KELIMA selesai , secara proposional , design anda sudah mencapai ketentuan volume yang dikehendaki , selanjutnya kita melangkap pada tahapan untuk design moldingnya .  Dalam hal ini , lakukan combine antara solid neckdan solid body, sehingga  design 3d Solid Modelling anda menjadi 1 unit solid body . Untuk perintah shell yang sudah anda lakukan , dapat anda suppress terlebih dahulu , atau di delete , setelah kalkulasi volume anda sesuai dengan volume solid  yang dikehendaki  sebesar 5.500.000 mm3 , dengan volume berat bahan plastiksebesar 129.662,25 mm3 .
Kemudian bukalah menu untuk pembuatan part baru ( New ) , dan nama file baru ( Part1.prt ) , untuk design / pembuatan part baru . Metode yang kita terapkan di sini , adalah memanfaatkan metode design part baru dari solid body , untuk menentukan part-part lain dengan perintah split , combine , dan insert into part dan beberapa perintah-perintah lain yang berkaitan dengan pembuatan solid body yang dihasilkan dari proses pada area design part .
Dalam hal ini , kita tidak melakukan awal  design mold dari Assembling design, karena pembuatan part melalui solid body lebih mempermudah akses di dalam satu area design part , sebagaimana pada proses area assembling design dapat dilakukan dengan new part design . Tetapi karena area kerja berada di dalam akses satu windows untuk pembuatan part saja , maka komputer akan bekerja lebih cepat , dibandingkan jika bekerja dengan multiple windows design new part , seperti pada area kerja Assembling Design. Tetapi , untuk hal bekerja dalam Area Assembling Design tersebut , akan kita terapkan pada langkah selanjutnya .
Setelah open new part , aktifkan semua plane dengan menekan masing-masing plane, klik tombol mouse kanan , lalu pilih option menu untuk show atau hide ( icon gambar kacamata ) , sehingga masing-masing plane dapat ditampilkan dan aktif ( Top plane ,Front plane dan Right plane ) , pastikan pula menu pulldown  tampilan pada area kerja (  icon kacamata juga ) mengaktifkan tampilan plane .
2 - OPEN NEW
Dari menu pull down Insert , pilihlah sub menu Part  , maka anda akan diarahkan pada tahapan memasukan file atau memasukan data part mana yang akan digunakan dalam area design part baru anda di Part1.prt . Pilihlah file 3d design modelling untuk Jerycan ( 5000 ml – Helix.prt ) yang akan anda buat design moldnya dari lokasi direktori penyimpanan anda , pilihan centang untuk parameter utama yang diperlukan , misalnya posisi plane atau koordinat system dapat anda pilih ( centang ) , yang akan menghasilkan posisi awal yang sama seperti pada data pada file  5000 ml – Helix.prt  , kemudian lakukan save  pada Part1.prt . Dalam hal ini , file data part 5000 ml – Helix.prt , sudah anda masukan ke dalam part baru untuk pembuatan design mold anda dengan area database file Part1.prt .  

3 - INSERT PART 2
Anda  dapat melakukan perubahan apapun dengan perintah-perintah pada area design part baru anda , dalam area kerja database file Part1.prt . Tetapi hal ini tidak akan berpengaruh atau merubah data original dari 3d design modelling yang anda anda miliki pada database file 5000 ml – Helix.prt  , yang berada pada area  yang berbeda dari data file Part1.prt .
Meskipun demikian , jika anda melakukan perubahan pada 3d solid modeling dari part5000 ml – Helix.prt , yang dapat anda lakukan dengan membuka file dari opening part pada tab windows baru ,  maka perubahan yang anda lakukan pada file 5000 ml –Helix.prt , secara otomatis akan memberikan perubahan pula pada data base partPart1.prt   , setelah generated di lakukan .
Demikianlah , parametrik dari part utama , dalam hal mengalami perubahan atau penambahan ( misalnya terdapat revisi design ), maka parametrik dari part-part yang berkaitan , secara otomatis akan menyesuaikan dengan peubahan tersebut, setelahgenerated dilakukan .
4 - FIXED PART

KETUJUH, lakukan skala dalam kondisi yang tidak proposional, untuk menentukan faktor shrinkage yang terjadi , agar ukuran volume dan dimensi dariJerycan sesuai dengan design yang kita buat , setelah diproduksi nantinya , sertasesuai dengan ketentuan produk yang telah di kehendaki dan disepakati .
Dalam penggunaan material  plastik dalam pembentukan dengan proses blowing, terjadinya penyusutan , dapat di katakan bahwa : penyusutan yang terjadi adalah tidak  proposional . Tidak seperti pada proses pembentukan plastik dengan metode injection , yang dapat mendekati 100% . Mengapa demikian ? Meskipun  secara teori dan prakteknya , tekanan pada proses injection lebih tinggi , perhitungan penyusutan yang menghasilkan faktor ukuran yang tepat 100% , tidak akan mudah serta masih sulit tercapai  sebagaimana telah banyak metode dilakukan . Terkecuali dengan melalui proses machining , sebagaimana diterapkan dalam proses pengerjaan logam .
Meskipun demikian , banyak metode yang telah diterapkan , oleh para perintis ,peneliti ataupun pakar-pakar dalam bidang blow molding proses , untuk mendapatkan hasil yang sangat mendekati , atau mencapai nilai toleransi yang ditentukan , sehingga hasilnya tepat , dan dapat dipakai sebagai acuan .
Shrinkage yang terjadi , untuk dimensi  panjang yang berbeda-beda , pada masing-masing sumbu ( X , Y dan Z ) , akan menghasilkan nilai yang berbeda.  Sebagai contoh sederhana . Tinggi Jerycan , misalnya 280 mm , lebar Jerycan adalah 200 mm dan tebalnya adalah 120 mm . Kita tidak dapat menetukan begitu saja , jika shrikage faktordari material HDPE adalah berada dalam kisaran 2% hingga 2.5 % , sehingga kita bisa menentukan  nilai tengahnya saja , yaitu yang sebesar ; ( 2% + 2.5% ) = 2.25 %, ataunilai yang terkecil , yaitu yang sebesar 2% , atau nilai yang terbesar  , yaitu yang sebesar 2.5 % .
Tentunya tidak demikian , banyak faktor yang dapat menggagalkan teori yang demikian . Pada panjang 280 mm , proses pendinginan , baik yang dihasilkan dari  pendinginan di dalam cetakan , atau karena proses tiupan angin di dalam botol / Jerycan, dapat mengakibatkan variable yang berbeda , dibandingkan dengan , lebar produk dengan panjang , 200 mm , atau ketebalan produk dengan panjang 120 mm .
Bisa jadi , karena pembagian cooling yang terbagi dalam tiga jalur berbeda untuk masing-masing bagian , atas ( neck ) tengah ( Body ) dan bagian bawah ( bottom ), sehingga meskipun proposional panjang serta aliran pendingin yang merata dapat tercapai , tetapi pada posisi  lebar dan tebal dapat saja mengalami peningkatan panas , karena aliran pendingin yang sudah menyerap panas yang mengalir , sehingga proposional lebarnya , mengalami perbedaan panas , dan penyusutan yang terjadi tidak sepenuhnya balance .
Banyak para ahli kemudian memberikan hasil-hasil pengukuran mereka dengantabel-tabel spesifikasi  dari hasil pengetesan mereka , sehingga pada saatpengerjaan pembuatan mold-nya , parameter-parameter tersebut merekaaplikasikan ke dalam dimensi yang harus mereka terapkan untuk memperoleh nilai penyusutan , sesuai dengan dimensi yang mereka inginkan pada produk mereka .
Tetapi , dalam 3d solid modeling , untuk merubah satu persatu parameter 3d modelling untuk produk menjadi 3d solid modelling untuk pembuatan mold , dapat memerlukan proses yang lebih lama , meskipun sangat memungkinkan hasilnya akan sangat akurat , selain itu dapat menjadi 2 kali lipat waktu pengerjaannya , karena ukuran-ukuran yang berbeda .

5 - SCALING PART
Dengan menerapkan penggunaan skala yang tidak proposional dari titik system koordinat  3d solid modelling ( dianjurkan dari titik pusat benda titik moment inertia ) , dalam program / software yang kita pergunakan, hal demikian dapat diatasi dengan cepat dan hasilnya lebih akurat .
Jika bagian yang terpanjang , adalah searah dengan sumbu X ( ini adalah tinggi total Jerycan ) , di tentukan dengan nilai penyusutan yang terbesar ( 100% + 2.5% =102.5% ) , sedang pada bagian lebar , adalah yang searah dengan sumbu Y ( lebar terjauh dari body Jerycan ) , ditentukan dari nilai penyusutan rata-rata ; ( 100% + (( 2% + 2.5%) : 2 ) = 102.25 % ), kemudian yang searah sumbu Z , adalah untukukuran ketebalan terjauh dari body Jerycan , dengan nilai penyusutan terendah , yaitu ( 100% + 2% = 102% ) .
Maka dari ketiga variable tersebut , dimensi proposional , antara nilaipenyusutan yang menjadi dimensi produk dan dimensi yang terwujud untukpembuatan cetakan dapat menghasilkan ukuran yang sesuai dengan nilai toleransi yang telah ditentukan sebagaimana dicantumkan dalam kesepakatan gambar kerja yang telah dibuat sebelumnya .
Anda dapat memasukan variable penyusutan untuk masing-masing sumbu X , Y , dan Z, tersebut dari perintah Scale, yang berada di dalam menu Insert , sub menu Feature , kemudian klik perintah Scale . Setelah data scala masuk , klik tanda centang hijau atauOK , untuk eksekusi perintah Scale Anda , dan Anda siap dengan area kerja 3d modelling produk untuk pembuat  mold dalam file Part1.prt .

KEDELAPAN , Setelah penentuan faktor penyusutan berhasil , dalam view wireframe dengan hidden edge style , anda dapat membuat sketch untuk area material block yang anda perlukan , dengan posisi awal lobang pin dan lobang bushing mold dapat anda tentukan terlebih dahulu , juga ketentuan bagian-bagian mana yang akan dipisahkan nantinya . Pergunakan garis bantu / konstruksi  untuk pemisahan dengan garis benda , karena garis konstruksi  tidak akan diakses sewaktu anda menentukan frame-frame dalam region garis benda kerja ( acuan surface atausolid body ) .
Jarak antara lobang pin / bush ke dinding cavity ( permukaan produk ) , dapat anda tentukan seminimal mungkin , sehubungan adanya lobang untuk aliran cooling / air pendinginan.  Untuk lobang cooling sebesar dia. 10 mm , dengan jarak antara titik singgung sejauh 9 mm dari dinding cavity , sudah cukup mampu menahan beban tekanan blowing , ataupun tekanan pada saat clamping mold closing , dengan tekanan dalam kisaran  0.5 kg / mm2  hingga  5.4 kg / mm2 . dengan defleksi yang terjadi harus < 0.0001 mm . Dengan demikian , setidaknya terdapat jarak antarasebesar ; ( 2 x 8 ) + 10 mm = 26 mm .
  6 - SKETCH 1
Pastikan ketinggian untuk Stricker Plate lebih dari 10 mm , agar kuat untuk menahan beban pemotongan avalan plastik dari tekanan cutting sleeve , juga jaminan pembentukan lobang pengisian ( Dia. I ) pada neck Jerican yang benar-benar  soliddan rigid , untuk menghindari kebocoran , pada saat produk Jerycan ditutup dan sudah terisi bahan cairan  .
Pastikan pula untuk bagian pembentukan ulir dan rachet , adalah part insert yang terpisah , interchangeable , untuk memudahkan penggantian spare part-nya , jika sewaktu berproduksi mengalami kerusakan , atau pecah karena proses clamping yang terus menerus berlangsung pada saat produksi , sehingga mengalamai kejenuhan / keausan juga defective .
7 - SKETCH 2

Dalam design mold Jerican ini , pemisahan part mold dilakukan pada bagian bawah ( bottom), pada ketinggian 110 mm , kemudian pada bagian Neck Insert , lalu padaStricker Plate , untuk bagian body dan bagian handle dibuat tetap dalam 1 kesatuan .
Pada bagian bawah , ketinggian 110 mm untuk bottom part ,  diperoleh dari jarakkedalaman cavity sebesar 44.18 mm , di tambah jarak ketinggian untuk area coolingdan pemampatan terhadap parting line pada saat clamping dan proses pemotongan avalan dengan cutting edge , yang memerlukan jarak > = 50 mm , untuk ukuran kemasan ~ volume  5000 ml .  Selain itu , pertimbangan adanya lobang untuk pengetapan nipple air dengan kedalaman 13 – 17 mm , sehingga total tinggi yang diperlukan adalah 110 mm , dalam batas nilai aman yang dapat tercapai .
8 - EXTRUDE
Dari frame yang telah anda buat , kemudian lakukan perintah Extrude , dengan optionMid Plane dan ketebalan  total sebesar 260 mm , hilangkan centang pada kolom Merge Result , agar tidak terjadi kesatuan solid ,  maka akan tampak keseluruhan 3d solid modelling produk untuk mold tampak tercover oleh ukuran block  material yang kita inginkan . Kemudian eksekusikan dengan menekan tombol centang hijau , dan keluar dari menu Extrude .
9 - EXTRUDE 2
Selanjutnya dapat anda perhatikan  pada Area Hierarki , anda mempunyai 2 unit Solid Body awal , yaitu Solid Body 3d modelling produk mold dan block material mold .

KESEMBILAN , lakukan perintah Combine , dari menu Insert , sub menu Feature , pilih sub menu Combine tentukan pilihan pada Subtract , pilihsolid body Material Block untuk pilihan Main Body , dan pilih 3d solid modelling produk mold untuk Body to Subtract  .
Anda dapat mengklik show preview untuk melihat hasil sementara , jika komputer menampakan hasil perintah anda , maka anda langsung dapat mengeksekusikan denganmenekan tombol centang hijau .
10 - SUBTRACK
Perintah Combine subtract tersebut menghasilkan part block material yang utuh, yang sudah dikurangi 3d modelling produk mold . Atau rongga cavity sudah terjadi di dalam part block material .

12 - SPLIT 1
KESEPULUH , Lakukan perintah Split yang pertama , untuk membagi 2 part block material tersebut , dengan Plane pembaginya adalah Front Plane .
Pilh menu Split dari pull down menu Insert , sub menu Feature , lalu klik sub menu Split . Pilih Front plane sebagai Trim Tools – nya , kemudian lakukan eksekusi dengan mengeklik tombol Cut Part . Pada area Resulting Body , akan tampak 2 part yang dihasilkan , yaitu Body 1 dan Body 2 . Anda dapat mengganti nama part ini dengan nama baru , atau tetap membiarkan dengan nama tetap yang diberikan oleh system ,   hingga anda menggantinya nanti . Lakukan centang pada kolom Resulting Body , untuk hasil 2 solid body tersebut , dan eksekusi  dengan mengeklik tombol centang hijau .
Dari Split pertama anda , anda sudah memperoleh 2 part baru , untuk cavity moldsebelah kiri dan Cavity mold sebelah kanan .
13 - 2 PART MOLD

KESEBELAS ,  Anda dapat melakukan perintah Split lanjutan untuk pembagian part-part berikutnya . Aktifkan salah satu Solid Body , dengan cara mengarahkan kursor mouse pada pilihan Hierarki Solid Body , pada kolom Solid Body yang akan di sembunyikan ( tidak di tampakan ) , tekan tombol kanan , sehingga tampak windows menu , lalu pilih icon menu hide / show , dan lakukan pilihan hide , untuk part yang dimaksud , yang akan di sembunyikan dari tampilan layar.
14 - HIDE PART
Tampilkan sketsa dari frame block , dengan mengarahkan kursor pada area menuhierarki pada sketch block material ,  klik tombol kanan , maka akan tampak menu windows , pilih menu show dari icon windows yang ditampilkan .
15- PART SKETCH
Setelah frame tampak , anda dapat mernbuat sketch baru untuk  pemisah Stricker Plate dan Neck insert , pada area sketch  Front plane .
16- PART SKETCH 2

Dari hasil sketch  dengan bantuan pola dari sketch sebelumnya , lakukuan perintahExtrude dari perintah Surface , sebagai media pemisahnya part Neck Insert danStriker Plate , dari solid body mold yang dipilih.
17- SURF EXTRUDE

Dengan menetukan kedalaman Extrude surface sebesar 260 mm dari kondisi Mid Plane , maka eksekusi untuk 2 solid body sekaligus , selanjutnya dapat dilakukan .
18- SURF EXTRUDE 2

Aktifkan Solid Body yang sebelumnya telah di sembunyikan , kemudian lakukanperintah Split , dengan memilih surface pemisah yang telah dibuat sebagai Trim Tools , eksekusikan dengan menekan tombol Cut Part , maka anda akan memperoleh hasil 4 Solid Body , yang sudah terbarukan , dengan mencentang kolom ke 4 solid body hasil part baru , dan mengeksekusi tombol centang hijau , maka hasil splitmenjadi 4 bagian Solid Body .
19 SPLIT - 4

Sembunyikan dahulu part-part yang tidak kita kerjakan dengan pilihan hide / show , untuk mempermudah proses pengerjaan selanjutnya .
Buatlah plane untuk pemisah Stricker Plate , dengan bantuan salah satu  titik sketch yang telah dibuat sebelumnya  , yang sejajar dengan Top Plane .
22 SPLIT NECK

Tampilkan 2 solid body untuk Striker Plate dan Neck Insert , lakukan Split denganTrim Tools : Plane 2  yang baru saja di buat , lalu eksekusi dengan menekan tombolCut Part , maka 2 solid body  tersebut akan menghasilkan 4 solid body part baru , yaitu , Stricker Plate bagian kiri dan kanan , juga Neck insert untuk bagian kiri dankanan . Anda dapat mencentang ke-4 solid body  tersebut , agar solid body untuk part tersebut dapat dihasilkan .
23  SPLIT NECK 4

Lakukan pemotongan solid dengan perintah Cut Revolve untuk ke 2 Stricker Platetersebut , dengan sketch sebagai gambar berikut , pada sketch area Front Plane.
24 CUT STRICKER PLATE
split neck
split neck2

KEDUABELAS , lakukan Split lanjutan untuk bagian  bottom mold , dengan terlebih dahulu membuat Plane baru , dengan acuan titik dengan posisi tegak lurus tehadap quadran radius pada step solid body jerican pada bagian bawah , sejajar dengan Top plane .
20 SPLIT BOTTOM

Lakukan Split lanjutan , dengan Trim Tools ; Plane baru yang di buat , maka setelah eksekusi Cut Part , ( dengan kondisi Stricker Plate dan Neck Insert tersembunyi ) akan menghasilkan 4 solid body part baru , dari pemisahan body kiri  dan bottom kiri , juga body kanan dan bottom kanan .
21 SPLIT 4 BOTTOM
split all
Dari hasil keseluruhan proses Split tersebut di atas , maka 12 langkah pengerjaanyang sudah kita ulas di sini , dengan hasil pembagian block Material menjadi 8 bagian part dalam kategory Solid Body , yang selanjutnya masing-masing solid bodydapat kita kerjakan untuk detail-detailnya lebih lanjut , satu per satu .
KETIGABELAS ; Anda dapat merubah nama yang dihasilkan dari system , dengan nama bagian atau part yang anda inginkan . Misalkan nama yang dihasilkan untukStriker Plate bagian kiri adalah Split Body – 1 , maka pada area hierarki solid bodydapat anda klik untuk menampilkan solid body yang sudah dihasilkan , lalu kursor mouse dapat anda arahkan ke teks Split Body – 1 , klik dua kali hingga muncul boundary dan kursor berkedip-kedip , anda dapat menghapus teks yang terblok dengan del , ataubackspace , lalu ketiklah nama yang anda kehendaki , misalnya Striker Plate – 1 , dan tekan enter untuk eksekusi , solid body yang semula memakai nama Split Body – 1kemudian berganti menjadi Striker Plate-1 .
Lakukan semua untuk part-part yang membentuk solid body yang anda perlukan , dengan nama-nama part yang anda kehendaki , bisa pula berdasar part number . Selain berfungsi untuk menghasilkan list part  , pada saat anda melakukan perintahinsert in to part dari menu hierarki , pilih nama solid body , misal yang anda pilihStriker Plate – 1 , lalu klik tombol kanan mouse , maka akan muncul pull down menu, lalu pilihlah sub menu insert into Part .
insert into part

System akan  membuka windows baru dengan otomatis , di mana Solid Body dengan nama Striker Plate – 1 yang semula berada di dalam file Part1.Prt , beserta parameter-parameter yang terkandung di dalam  solid body tersebut , akan dimasukan ke dalamfile part baru pada windows tersebut , dengan nama default Part1 – Stricker Plate – 1.Prt . Anda dapat langsung melakukan save dengan nama defaultnya , atau anda dapat menggantinya dengan nama baru.
insert into part2
Dapat anda perhatikan , hasil regenerasi file baru menghasilkan hierarki sub part awal dengan nama Stock Part1-1, ini berarti , parameter data yang terdapat padasolid body file tersebut berkaitan erat dengan stock part 1 ( solid body ) yang terdapat pada file Part1.prt .
Dengan demikian , segala sesuatu perubahan yang anda lakukan pada Stock part 1 ( solid body ) pada file Part1.prt , berakibat pada file Part1-Stricker Plate – 1.prt dan akan tereksekusi juga , sehingga parameter-parameternya akan berubah pula setelah anda lakukan generate .
Selain itu , pada saat anda melakukan assembling , dengan membuka file kreasi assemling baru , dengan nama file baru , anda dapat memasukan file part Part1-Stricker Plate – 1.prt ke dalam data masukan sub part assembling , tanpa harus menentukan plane , constrain atau referensi yang lain , tapi cukup mengklik tombol pin ,  dan klik area penempatan part , maka posisi part pada assembling area akan otomatis menempati koordinat yang sama  dengan di mana posisi Part1.prt menghasilkan  koordinat parttersebut . Jadi anda tidak perlu kuatir terjadi kemelesetan seper satu juta micron-pun .
assy- 1
Anda dapat lakukan hal pada langkah KETIGABELAS , untuk semua solid body yang anda perlukan , untuk mendapatkan part-part baru , yang nantinya akan dapat di assembling.

KEEMPATBELAS ; Proses lanjutan untuk bagian sebelah kiri atau sebelah kanan mold yang akan dikerjakan lebih dahulu tidak menjadi masalah , karena untuk arah kebalikannya , kita dapat menggunakan perintah-perintah, Copy MoveMirror Feature, atau Mirror Sketch, untuk pelaksanaan selanjutnya . Tentunya anda sudah familiar dengan perintah-perintah dan menu tersebut  untuk proses pengerjaan selanjutnya . Anda dapat mengerjakan detailnya pada area Part1.prt saja , atau anda dapat membuka satu persatu data file part yang telah anda hasilkan dari stock filepart1.prt .
Perlu anda ingat , merubah data dari file stock part , akan menghasilkan file part yang parameternya dapat di generate dan mengalami perubahan yang sama . Tetapi merubah data pada area file part yang dihasilkan dari file stock part , tidak akan merubah data pada file stock part .

KELIMABELAS ; SELANJUTNYA ANDA DAPAT MELENGKAPI DAN MELAKUKAN PENGERJAAN DETAIL  :
Melengkapi Stricker Plate dengan lobang baut dan dowel pin , anda dapat menentukan cutting edge dengan kedalaman bertingkat 2 mm dan 4 mm , pada sisi clamping mold  yang berfungsi untuk memotong avalan plastik , saat closing mold , buatlah cutting edge pada saat kondisi bagian mold tiap sisi ditampilkan semua  , dengan lebar lebih 5 mm s/d 10 mm per sisi dari lebar parison plastik saat turun menuju area cavity .
STRICKER PLATE

Melengkapi part Neck Insert dengan lobang baut , dowel pin dan jalur untuk pendinginan .
NECK INSERT

Melengkapi part Body Plate dengan jalur pendinginan dan lobang-lobaang baut pengikat , dowel pin serta lobang pin / bush .
BODY PART - 1

BODY PART - 12

Melengkapi part Bottom Plate dengan lobang jalur pendinginan dan lobang-lobang baut pengikat dan dowel pin.
BOTTOM PART - 1


BOTTOM  PART - 12

Perhatikan pula kekurangan-kekurangan yang terjadi , sebelum anda melakukan Mirror , atas perintah-perintah yang telah anda lakukan , sehingga pada hasil sisi berikutnya tidak akan mengalami masalah pada saat proses dilaksanakan .
TOTAL HALF SIDE

TOTAL HALF SIDE 2

Demikian teknik praktis yang dapat kami sampaikan , dalam memanfaatkan perintah-perintah dalam penggunaan software Solidworks , untuk 3d solid Modelling , dalam membuat design Blow Molding . Yang saat ini semakin banyak produk-produk plastik dengan proses Blowing , mengalami peningkatan produksi , karena kebutuhan pemakaian yang meningkat pula .

1 comment: