Sunday, May 22, 2016

Sejarah Ban

Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Ban merupakan bagian terpenting dari kendaraan bermotor karena ban satu-satunya bagian dari kendaraan bermotor yang mempunyai kontak langsung dengan jalan. 

Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti baja.

John Boyd Dunlop dilahirkan dari keluarga petani di Dreghom, North Ayrshire Skotlandia pada tanggal 5 Februari 1840. Semasa kecil ia tinggal di kota kelahirannya. Dunlop muda menamatkan studinya dan berhasil mendapatkan gelar dokter hewan di Dick Vet, University of Edinburgh Skotlandia. Setelah menyelesaikan sekolahnya, Dunlop berpraktik sebagai dokter hewan pertama di Edinburgh, Skotlandia, dan kemudian di Belfast, Irlandia.

Di masa mudanya, John dikenal sebagai pekerja keras. Bahkan pada usia 19 tahun ia sudah bekerja untuk membantu perekonomian orang tuanya yang berprofesi sebagai petani. Pada tahun 1871 John menikah dengan Margaret Stevenson dan memiliki tiga orang putra. 


Sejarah

Asal mula penciptaan ban pneumatic didorong ketika John pertama kali mendesain roda untuk sepeda putranya yang sengaja dirancang untuk mengurangi guncangan ketika mengendarai sepeda di jalan yang kasar yang menyebabkan sakit kepala. John berusaha dengan keras menjawab keluhan anaknya yang merasa kurang nyaman dengan sepeda roda tiganya.

Pada tahun 1887, John Boyd Dunlop berhasil mendesain dan mengembangkan ban yang berisi angin pertama untuk sepeda roda tiga putranya.

Sebagian besar literatur menyebutkan, ban karet bertekanan udara pertama buatan John Boyd Dunlop dirancang dengan mengisi ban karet dengan udara seperti umum digunakan kendaran bermotor saat ini. Modifikasi ban dalam dijahit di dalam ban luar dan terpaku pada pinggirnya. John juga melakukan perbaikan ban sepeda roda tiga yang padat karet dan membungkus tabung dengan dipompa dengan udara. Ban tersebut kemudian dipasang di roda belakang sepeda dengan dipasang rekaman linen untuk memberikan tapak ban.

Seorang industrialis asal Irlandia William Harvey du Cros tertarik atas penemuan ban John Dunlop. Harvey tertarik setelah melihat seorang pengendara sepeda memenangkan perlombaan di Belfast dengan sepeda beroda pneumatic buatan John. Harvey kemudian memberikan modal kepada John untuk memasarkan temuannya itu. Kelak John bersama William membangun Dunlop Rubber Company, perusahaan ban yang menarik perhatian di dunia.

Temuan brilian John ini dianggap sebagai terobosan kemajuan pengembangan ban karet pada abad 18. John baru mematenkan penemuannya pada 7 Desember 1888 di Britania Raya Inggris. Meski telah mematenkan, temuan John dianggap tidak valid setelah diketahui rancangan ban pertama diciptakan oleh Robert William Thomson. R.W. Thomson menemukan dan mematenkan ban berisi angin tahun 1845. Meski begitu, dengan penemuan ban modern, John lebih diakui daripada temuan R.W. Thomson.

Ban Dunlop pertama kali mengiklankan desain bannya pada tahun 1889 di The Irish Cyclist. Dua tahun kemudian, John Boyd Dunlop mendirikan pabrik pertama Dunlop Tyres di Dublin, Irlandia. Satu tahun kemudian John memproduksi ban secara massal di Belfast. Tahun 1891 dibangunlah Fort Dunlop Factory di Birmingham, Inggris yang kini menjadi kantor pusat Dunlop. Pertumbuhan Dunlop dari perintis ke korporasi multinasional sukses dengan cepat.

Setelah diperkenalkan pada 1888, ban pneumatik Dunlop menjadi perlengkapan standar untuk sepeda karena sangat baik untuk digunakan di jalan yang kasar. Pada tahun yang sama, ban Dunlop untuk pertama kali digunakan pada mobil yang diproduksi oleh Karl Benz.

Dunlop kini menjadi merek ban terkemuka dunia dengan beragam produk yang telah menggoreskan jutaan telapaknya di jalan raya di seluruh dunia. Pada dekade ’80-an, Dunlop berhasil menguasai pasar di Jerman, Inggris, Prancis, dan AS. Itulah awal pesatnya perkembangan Dunlop, khususnya dalam bidang pengembangan teknologi, kapasitas produksi, dan pemasaran dengan jaringan global di seluruh dunia.

John Boyd Dunlop meninggal 23 Oktober 1921, disebabkan sakit. Ia berhasil menciptakan produk ban praktis yang bermanfaat bagi dunia otomotif. 

Asal mula penciptaan ban pneumatic didorong ketika John pertama kali mendesain roda untuk sepeda putranya yang sengaja dirancang untuk mengurangi guncangan ketika mengendarai sepeda di jalan yang kasar yang menyebabkan sakit kepala. John berusaha dengan keras menjawab keluhan anaknya yang merasa kurang nyaman dengan sepeda roda tiganya.

Pada tahun 1887, John Boyd Dunlop berhasil mendesain dan mengembangkan ban yang berisi angin pertama untuk sepeda roda tiga putranya.

Sebagian besar literatur menyebutkan, ban karet bertekanan udara pertama buatan John Boyd Dunlop dirancang dengan mengisi ban karet dengan udara seperti umum digunakan kendaran bermotor saat ini. Modifikasi ban dalam dijahit di dalam ban luar dan terpaku pada pinggirnya. John juga melakukan perbaikan ban sepeda roda tiga yang padat karet dan membungkus tabung dengan dipompa dengan udara. Ban tersebut kemudian dipasang di roda belakang sepeda dengan dipasang rekaman linen untuk memberikan tapak ban.

Seorang industrialis asal Irlandia William Harvey du Cros tertarik atas penemuan ban John Dunlop. Harvey tertarik setelah melihat seorang pengendara sepeda memenangkan perlombaan di Belfast dengan sepeda beroda pneumatic buatan John. Harvey kemudian memberikan modal kepada John untuk memasarkan temuannya itu. Kelak John bersama William membangun Dunlop Rubber Company, perusahaan ban yang menarik perhatian di dunia.

Temuan brilian John ini dianggap sebagai terobosan kemajuan pengembangan ban karet pada abad 18. John baru mematenkan penemuannya pada 7 Desember 1888 di Britania Raya Inggris. Meski telah mematenkan, temuan John dianggap tidak valid setelah diketahui rancangan ban pertama diciptakan oleh Robert William Thomson. R.W. Thomson menemukan dan mematenkan ban berisi angin tahun 1845. Meski begitu, dengan penemuan ban modern, John lebih diakui daripada temuan R.W. Thomson.

Ban Dunlop pertama kali mengiklankan desain bannya pada tahun 1889 di The Irish Cyclist. Dua tahun kemudian, John Boyd Dunlop mendirikan pabrik pertama Dunlop Tyres di Dublin, Irlandia. Satu tahun kemudian John memproduksi ban secara massal di Belfast. Tahun 1891 dibangunlah Fort Dunlop Factory di Birmingham, Inggris yang kini menjadi kantor pusat Dunlop. Pertumbuhan Dunlop dari perintis ke korporasi multinasional sukses dengan cepat.

Setelah diperkenalkan pada 1888, ban pneumatik Dunlop menjadi perlengkapan standar untuk sepeda karena sangat baik untuk digunakan di jalan yang kasar. Pada tahun yang sama, ban Dunlop untuk pertama kali digunakan pada mobil yang diproduksi oleh Karl Benz.

Dunlop kini menjadi merek ban terkemuka dunia dengan beragam produk yang telah menggoreskan jutaan telapaknya di jalan raya di seluruh dunia. Pada dekade ’80-an, Dunlop berhasil menguasai pasar di Jerman, Inggris, Prancis, dan AS. Itulah awal pesatnya perkembangan Dunlop, khususnya dalam bidang pengembangan teknologi, kapasitas produksi, dan pemasaran dengan jaringan global di seluruh dunia.

John Boyd Dunlop meninggal 23 Oktober 1921, disebabkan sakit. Ia berhasil menciptakan produk ban praktis yang bermanfaat bagi dunia otomotif.



Sejarah kesuksesan dunlop dimulai dengan cinta dan ketulusan, 
Sudah 120 tahun John Boyd Dunlop mencetak sejarah yang didasarkan path cinta dan kasih sayang. John Boyd Dunlop menciptakan ban bertekanan angin pertama di dunia, awalnya untuk memenuhi permintaan anaknya yang meminta dibuatkan sesuatu agar sepeda roda tiga anaknya berjalan lebih ringan dan lebih cepat.

Momen inilah yang melahirkan sejarah ban. John Boyd Dunlop melakukan semua itu dengan cinta yang tulus, tanpa ada tujuan bisnis. Ternyata momen ini menjadi titik awal tumbuhnya industri ban modern, Dunlop.



Berkat penemuan ban yang digelembungkan udara (pneumatic tyre) oleh pria asal Skotlandia John Boyn Dunlop, ban menjadi salah satu faktor penting yang mendukung kenyamanan dan keselamatan saat berkendaraan.

Sejarah panjang Dunlop menunjukkan bahwa Dunlop senantiasa menomorsatukan keselamatan dan kenyamanan para pengguna. Pengembangan ban tubeless yang dapat mempertahankan angin dalam it ban lebih lama walau ban bocor, alat analisa efek hydroplaning pertama, dan pengembangan Run Flat Tyre (RFT). Sejak 1990an isu lingkungan hidup juga menjadi perhatian Dunlop. Berbagai teknologi pendukung digunakan untuk menghasilkan ban yang cinta lingkungan hidup. In' dimulai dengan proses produksi ban yang zero emisi, tidak ada limbah, mendaur ulang limbah, serta beragam gerakan cinta lingkungan hidup. 


Dunlop juga terus berinovasi untuk menciptakan ban terbaik. Selama 120 tahun Dunlop telah mengembangkan ban yang lebih balk, seperti pembuatan alur telapak ban pertama di dunia dan produksi massal ban radial balap. 
Dunlop pun telah berpartisipasi dalam dunia balap mobil sejak 1923 dalam ajang adu ketahanan 24 jam di Le Mans, Prancis yang diakui sebagai ajang balap paling berat di dunia. Sejak itu, hingga tahun 2009, DUNLOP mencatat rekor kemenangan terbanyak yaitu 34 kali. Bahkan di dunia balap motor GP 250cc, Dunlop mencatat prestasi monumental dengan memenangkan 200 kali balapan secara terus-menerus. 
Sejarah Perkembangan



Semua berawal dari pengembangan ban bertekanan angin pertama di dunia oleh John Boyd Dunlop, seorang dokter hewan, di Belfest Irlandia pada tahun 1888. Ban tersebut dibuat untuk ban sepeda roda tiga anaknya.

Tahun 1990 dimulailah produksi ban pertama di Jepang. Dari titik inilah Dunlop mebukukan sejarah sebagai pelopor perkembangan ban di dunia, hingga saat ini. Penemuan besar inilah yang mewarnai sejarah ban pertama di dunia dan pertama di Jepang.

1888 JB Dunlop menemukan ban dengan tube/dalam. Ini berarti telah lahir ban bertekanan udara pertama di dunia.

1905 Dunlop mengembangkan ban mobil pertama dengan pola telapak beralur.

1909 Pembentukan Kantor Cabang Perusahaan Dunlop di Jepang. Sekaligus pembentukan pabrik di Kobe.

1913 Dunlop memulai produksi ban berteknologi modern pertama di Jepang.

1924 Bentley dengan menggunakan ban Dunlop menjadi juara pertama dalam lomba adu ketahanan 24 jam di Le Mans.

1927 Mobil khusus dengan mengggunakan ban Dunlop berhasil mencatat rekor baru kecepatan 326,6 km/jam di Pantai Daytona Amerika.

1931 Team yang menggunakan ban Dunlop berhasil menjadi juara 8 kali berturut-turut di Le Mans.

1939 Le Mans dihentikan di tengah season karena terjadi perang dunia kedua. Juara pada tahun itu adalah Bugatthi 157 C yang menggunakan ban Dunlop.

1947 Mobil yang menggunakan ban Dunlop mencatat rekor baru kecepatan 634 km/jam di negara bagian Utah, Amerika

1949 Le Mans dibuka kembali setelah berakhirnya perang dunia kedua. Mobil yang menggunakan ban Dunlop merebut juara pertama dalam Road Race Championship kelas GP500.

1953 Dunlop memproduksi ban tubeless pertama di Jepang.

1956 Dunlop mengikuti F1 Grand Prix.

1960 Dunlop menemukan teknologi pertama yang menjelaskan fenomena hydroplanning.

1966 Dunlop mulai menjual ban radial textile produksi dalam negri.

1967 Dunlop mengembangkan ban radial salju (Snow Tyre) pertama di Jepang.

1972 Dunlop mengembangkan ban yang tetap dapat dipergunakan dengan kecepatan 80km/jam sejauh 160km meskipun mengalami kebocoran ringan.

1979 Pertama kali di dunia, Dunlop memproduksi ban radial untuk motor sport secara massal.

1983 Untuk meningkatkan teknologi inovasi ban motor, Dunlop memperkenalkan mesin penguji karakteristik ban tipe Flat Belt yang pertama di Jepang.


1986 Dunlop meluncurkan ban radial untuk motor yang di produksi secara massal serentak di Jepang, Amerika Serikat dan Eropa.

1991 Mazda 878B yang menggunakan ban Dunlop menjadi mobil Jepang pertama yang menjuarai Le mans.

1998 Dunlop mengembangkan teknologi Digital Rolling Simulation dan memulai penjualan ban Digi-Tyre.

2006 Dunlop memulai penjualan ban ramah lingkungan (eco-tyre) generasi terbaru dengan berbahan baku alami non-oil 97%.

Mobil Nissan GT-R dengan menggunakan ban Dunlop berhasil mencatat rekor kecepatan untuk kategori mobil yang diproduksi massal di sirkuit Nurburgring, Jerman.

Dalam Moto GP 250, motor yang menggunakan ban Dunlop berhasil menjadi juara sebanyak 200 kali berturut-turut.

No comments:

Post a Comment