Tuesday, May 17, 2016

BOILER

Pengertian boiler serta komponen utamanya- Peralatan industri memang tidak ada habisnya untuk dibahas, setelah pada artikel sebelumnya kita telah belajar bersama berbagai macam alat industri seperti pompa, evaporator, desalter, kondensor dan sebagainya. Pada artikel ini kita akan membahas salah satu alat yang digunakan dalam industri migas yaitu boiler, tentu saja sobat sekalian pernah mendengar nama alat tersebut, tetapi mungkin belum mengerti apa yang dimaksud dengan boiler, fungsi boiler dan komponen-komponen utamanya. Oke, kita langsung saja ke topik pembahasan.

Fungsi Boiler dan Komponen Utamanya

Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperatur tinggi). Dari pengertian tersebut berarti kita dapat menyimpulkan bahwa boiler berfungsi untuk memproduksi steam (uap) yang dapat digunakan untuk proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa steam dapat digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi dan proses evaporasi pada evaporator. Umumnya bakar yang digunakan untuk memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar minyak.

Bagian-Bagian Pada Boiler dan Fungsinya

Boiler tersusun dari berbagai macam bagian-bagian dengan fungsinya masing-masing, berikut penjelasannya:

1. Tungku Pengapian (Furnace)

Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan menjadi sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui pipa yang telah dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku pembakaran. Proses perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara:

  • Radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari api atau gas yang akan menempel pada dinding tube.
  • Konduksi, Panas mengalir melalui hantaran dari sisi pipa yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada air.
  • Konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan molekul-molekul air sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran air.
Didalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama dan ruang kedua. Pada ruang pertama akan tejadi pemanasan langsung dari sumber panas yang diterima langsung oleh tube (pipa), sedangkan pada ruang kedua yang terdapat pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas hasil pembakaran dari ruang pertama.

2. Steam Drum

Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat terbentuknya uap, drum ini menampung uap jenuh (saturated steam) beserta air dengan perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari agar air tidak terbawa oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki suhu rendah akan turun ke bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke atas dan menguap.

3. Superheater

Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe dan dipanaskan dengan suhu 260°C sampai 350°C hingga uap benar-benar menjadi kering dan dapat digunakan untuk menggerakkan turbin maupun untuk keperluan industri lain.

4. Air Heater

Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna. Udara yang akan dihembuskan sebelum melewati air heater memiliki suhu yang sama dengan suhu normal (suhu luar) yaitu 38°C namun setelah melalui air heater suhunya akan meningkat menjadi 230°C sehingga dapat menghilangkan kandungan air dalam udara yang dapat menganggu proses pembakaran.

5. Dust Collector (pengumpul abu)

Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada pada aliran pembakran sampai dengan gas buang, keuntungan dalam penggunaan alat ini yaitu gas hasil pembakaran yang dibuang bebas dari debu yang dapat mencemari lingkungan dan mengurangi kemungkinan kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir.

6. Pengatur Pembuangan Gas Bekas (asap)

Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF ( induced draft fan) melalui dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. damper pengatur gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF dinyalakan, karena semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar isapan yang akan terjadi dari dalam dapur.

7. Safety Valve (Katup pengaman)

Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah melebihi standar yang telah ditentukan. katup ini terdiri dari dua buah yaitu katup pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering. safety valve ini dapat diatur sesuai dengan aspek maksimum yang telah ditentukan, pada uap basah biasanya diatur pada tekanan 21 kg/cm2, sedangkan untuk katup pengaman uap kering diatur pada tekanan 20,5 kg/cm2.

8. Gelas Penduga (Sight Glass)

Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui ketinggian air di dalam drum agar memudahkan pengontrolan jumlah air dalam ketel selama proses operasi berlangsung. Gelas penduga ini harus dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya penyumbatan yang membuat level air tidak dapat dibaca.

9. Pembuangan Air Ketel

Pada komponen ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian atas, pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut, contoh sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan terhadap gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan blowdown valve yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah busa sudah melewati batas yang ditentukan.

Sekian pembahasan kita tentang pengertian boiler serta komponen utamanya, semoga bermanfaat bagi pembaca terutama yang memiliki aktivitas di dunia industri.

No comments:

Post a Comment